Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Adikku, SAMAWA Till Jannah

#Cerpen
Edisi Melow
By: Qusthalani, S.Pd., M.Pd

Adikku, SAMAWA Till Jannah
Sumber gambar: merdeka.com

Saya tidak tau persis memang tanggal lahirnya. Jangankan adikku satu ini, mungkin hari lahirku saja tak pernah ku ingat, kalau FB tak pernah mengingatkan. 

Bagiku ini tidaklah terlalu penting, selain mengingat kapan kita akan kembali kepada sang khaliq.

Belasan tahun yang lalu, adik kecilku tak lah sama perkembangannya dengan anak lainnya. 

Anak istimewa, butuh sentuhan kasih sayang lebih dari yang lainnya. Sehingga qus kecil pun harus menunjukkan ini anak punya seorang abang. 


Mungkin dialah satu satunya adik yang paling dekat dengan diriku, perangai dan sikap yang sabar selalu dekat dengan semua anggota keluarga. 

Tak pernah mengeluh, selalu ringan tangan membantu keluarga, adik, kakaknya, begitu juga selalu memanjakan keponaannya. Tak ada yang dibedakan.

Adik yang hari ini berada didepanku, sedang memakai cincin pernikahan yang sebentar lagi akan berijab kabul dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab suaminya, adalah adik kecilku yang dulunya selalu aku gendong kemana saja.

 
Dimana anak seusianya sudah bisa berjalan, berlari bersama teman-temannya, adikku yang istimewa ini harus dibantu untuk berdiri dan sekedar untuk beli jajanpun harus dibantu.

Saban hari punggungku selalu ada untuk dirinya, karena ini anak istmewa tak boleh bersedih dan keluar air mata ketika melihat teman-temannya berbeda dengan dirinya.

Namun itu dulu, hari ini adikku yang dulunya pemurung, minder, sudah SAH menjadi istri orang. 

Senyum lepas terpancar jelas dari ujung bibirnya. Adikku sekarang begitu percaya diri, dengan serba keterbatasan namun begitu banyak kelebihan yang dimilikinya. 

Baca juga: Beasiswa Kemdikbud Khusus Guru Tahun 2020

Sambil menjadi saksi dua insan manusia yang bersatu dan menjadi keluarga baru ini, air mataku tak terasa mengalir di sudut mata.

Sambil menulis ini pun, tak tahan air mata terus mengalir....

Semoga langgeng terus sampai kakek nenek. Ingat pesan dari pak penghulu dan orang tua kita....

Dari abangmu yang belum bisa memberikan lebih

Tulisan ini diambil dari laman FB Qusthalani tanggal 06 November 2020.