Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pedagang Emperan

#Cerpen

Siang di Yogya, langit mendung dengan hawa panasnya membuat gerah, ditambah kondisi lapar akut. 

Pedagang Emperan

Seluruh bangku di food court penuh, semua orang lapar dan memesan makanan. Aku menunggu bangku kosong. 


Tatapanku tertuju pada menu burger. Makanan praktis dan mengenyangkan, pola pikir ala anak kost yang sulit hilang. Memesan dan menunggu penjualnya selesai membuat burger istimewa.

Selama menunggu dengan menahan lapar, pandanganku terpaku kepada seorang bapak yang lahap menyantap makan siangnya. Aku menelisik menunya: nasi, telur dadar, tumis kacang panjang. Sedangkan aku? Burger! 


Dihadapannya terhampar dagangan: koran yang terbit pada hari itu, majalah anak, tabloid yang masih eksis, dan kalender tahun depan. Zaman berkembang cepat, semua digital.

“Huft, si Bapak setia dengan dagangannya. Tapi beliau keren, berusaha bertahan hidup diantara keriuhan digitalisasi.” Pikiran bijakku beraksi.

Aku hampiri beliau dan menanyakan harga kalender tahun 2021.

“Pak, ada kalender yang banyak tanggal merahnya gak?” Aku iseng bertanya tapi serius.

Baca juga: Mencintai Keberagaman Ciptaan Tuhan

“Walah Mbak, sing pasti dino minggu yo tanggale tetep merah.” Si Bapak menjawab dengan kalem.

“Yo musti nuw Pak, hari minggu tanggale merah, kalo berubah warna bisa diprotes. Pinten niki kalender sing cilik?” Aku mengambil satu kalender.

“Lima belas ribu yang dipegang Mbaknya, kalau yang besar dua puluh ribu.” Jawab beliau tetap kalem.

“OK Pak, saya beli yang kecil satu nggih!” Aku tanpa menawar memberikan uang dua puluh ribuan dan si Bapak menyerahkan kembaliannya.

Baca juga: Disabilitas Rungu Asal Aceh Raih Predikat Cum Laude di Universitas Brawijaya

Aku teringat postingan agar tidak menawar harga kepada pedagang kecil. Aku terkenang, menawar harga mie ayam, totalnya 50 ribu, menjadi 25 ribu. Membeli pisau dapur Mamang sayur keliling 15ribu, menjadi 7ribu. Ya Allah, malunya! Singkat cerita, hamba insyaf.

Aku siap berganti tahun karena punya kalender 2021! Insya Allah.

Tahun 2020 tersisa sekitar lima mingguan lagi, maka bersegeralah membeli kalender dari penjual seperti Bapak ini.

Sedikit membantu perekonomian, siapa tahu karena membeli pada mereka, tanggal merahnya bisa nambah selain hari minggu!

*ngarep 

Penulis: Mia Z Bachri