Perjuangan Menggapai Cinta
Saat acara lamaran, saat itu dia masih semester 5, Ibunya mengajukan usul; "Bagusnya nanti nikah setelah tamat kuliah. Saat kedua kalian sudah bekerja. Jadi bisa lebih nyaman, apalagi Fadhil punya banyak adik kan?,"
Saya menjawab: "Bu, saya paham tapi saya ingin kalau kami jodoh dan diberikan amanah anak-anak, saya ingin anak-anak kami lahir saat kami masih berjuang. Bagi kami itu pendidikan awal terbaik untuk mereka"
Saya menjawab demikian dihadapan keluarga besarnya. Agak agak kwatir juga takut ditolak lamaran karena dipikir "ini calon mantu kok melunjak x ya". 😁
Tapi agak PD karena yakin sudah memenangkan hati anak beliau sejak jauh-jauh hari.
Alhamdulillah lamaran diterima dan kami menikah 6 bulan setelah itu dari kesepakatan awal 12 bulan. 😆
Akbar, si sulung lahir saat istri sedang ikut CoAs.
Jeumpa, anak kedua lahir saat istri akan ikut ujian kompetensi dokter indonesia (UKDI).
Anak ke-3, Cahya, lahir tiga minggu setelah kami menyelesaikan Touring Tour de Sumatera; berkeliling pulau Sumatera via jalan darat selama 22 hari.
Kami senang karena anak-anak sejak kehamilan sudah ikut berjuang keras bersama bundanya.
Sampai 2 tahun setelah menikah, kami tinggal dengan menyewa satu kamar saja di satu rumah kost.
Sampai 2 tahun setelah menikah, kami tinggal dengan menyewa satu kamar saja di satu rumah kost.
Jangan bayangkan ada ruang tamu, dapur, perabot dsb. Hanya satu kamar tok, kasur dan kompor portabel.
Ya,! Itulah perjuangan yang juga dinikmati anak kami saat masih janin.
Orang bilang kalau menikah rezeki akan datang deras. Awalnya saya nggak percaya. Tapi saya buktikan itu benar.
Jadi untuk jomblo, jangan tunggu menikah kalau sudah ada rumah dsb.
Orang bilang kalau menikah rezeki akan datang deras. Awalnya saya nggak percaya. Tapi saya buktikan itu benar.
Jadi untuk jomblo, jangan tunggu menikah kalau sudah ada rumah dsb.
Ikutkan anakmu dalam memperjuangkan kehidupan, mereka nanti akan tahu bagaimana cara bersyukur bahwa hidup ini sangat luar biasa.
Nikmat Tuhan sungguh tak terduga. Sungguh sangat besar kasih sayang Tuhan bahkan saat doa-doa gombalmu tak diiringi usaha yang pantas. 🌷
Penulis:
Edi Fadhil
Motivator dan pegiat sosial