Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Permintaan Ketum PGRI Tentang Tahapan Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK, Kesempatan Bagi Guru Honorer K2 dan Non-K!



Tahapan Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK - Rekrutmen satu juta Guru PPPK yang rencananya digelar Maret April 2021 mendatang menjadi kesempatan bagi honorer K2 maupun nonkategori menjadi aparatur sipat negara (ASN). Sayangnya rekrutmen ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru honorer terutama usia di atas 35 tahun karena harus dites secara terbuka, bersaing dengan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang notabenefresh graduate.

Kerisauan guru honorer ini kembali disuarakan Ketum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unitah Rosyidi. Menurutnya, sebaiknya pemerintah memberikan afirmasi bagi guru-guru honorer, yakni diseleksi dan bersaing sesama mereka. Dengan seleksi sesama guru honorer, akan timbul rasa percaya dirinya sehingga terpacu untuk lulustes. Apalagi formasi yang disiapkan sangat besar.

"Kami berharap persoalan honorer diselesaikan. Status mereka ditingkatkan menjadi ASN sesuai dengan kemampuan pemerintah," kata Unifah dalam FGD Peta Jalan Pendidikan besutan PB PGRI secara daring, Selasa (2/2).

Lanjutnya, pada tahun 2018 yang lalu PGRI sudah bertemu dengan Presiden untuk memperjuangkan nasib guru-guru honorer usia di atas 35 tahun yang sudah mengabdi lama. Pertemuan itu kemudian menghasilkan kebijakan berupa PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK. Atas kebijakan presiden juga, guru honorer ini bisa ikut tes PPPK pada Februari 2019 lewat tes sesama mereka.

"Nah, kami juga meminta agar guru honorer diberikan kesempatan tes sesama mereka dalam rekrutmen PPPK tahun ini," ujarnya.

PGRI telah melakukan berbagai upaya melatih para guru untuk meningkatkan kompetensinya. Bahkan untuk persiapan menghadapi seleksi guru PPPK, PGRI di sejumlah daerah telah melakukan try out bagi guru-guru honorer. Unifah mengatakan, selama ini PGRI konsisten meningkatkan kemampuan guru. Bukan sekadar menugaskan jajaran pengurus PGRI tetapi memerintahkan sampai di tingkat bawah untuk memberikan pelatihan bagi guru-guru. Sebab, pemerintah tidak bisa sendirian dan harus dibantu.

"Namun, kami mohon di dalam situasi sulit jangan sampai keluarkan pernyataan yang bikin gururesah "pintanya.

Dia menegaskan, jadi kalau kita mengatakan guru itu penting, jangan cuma dipidatokan tetapi harus disesuaikan dengan kebijakan-kebijakan. PGRI selalu meminta guru harus serius, benar-benar bekerja dan berinovasi.

Sampai disini dulu informasi yang bisa kami sampaikan. Jika ingin tetap mendapatkan informasi terbaru seputar Informasi Dunia Pendidikan, silahkan pantau laman ini dengan cara mengikuti Fans Page kami di INFO PPPK INDONESIA. Semoga informasi ini dapat membantu. Terima kasih. 

Sumber : KetumPGRI&jpnn