Hukuman Awal Tahun Pelajaran
Rapat awal tahun di SMA Negeri 1 Lhoksukon membuat saya akhirnya mulai menjadi pemain inti. Masa PPL saya sudah berakhir di sekolah yang baru ini. Sekolah kami tetap dengan pola sebelumnya, shifting dengan kombinasi daring dan tatap muka.
Saya menyarankan agar kami memiliki pola yang satu pilihan, diantara banyak learning management system yang dapat kita gunakan. Saya menawarkan Microsoft Teams dengan segala keunggulannya. Saya gak suka bicara kelemahan hihihi.
Selain interface yang mudah dipahami oleh setiap user, Teams juga menyediakan video conference untuk interaksi per kelas, tanpa perlu tool video conference yang lain. Guru dapat membuat video pembelajaran melalui microsoft stream dan mengintegrasikannya ke Teams. Sehingga anak-anak yang sedang shift tidak sekolah bisa titip bahan belajarnya di Teams.
Anak-anak bisa dikontrol dan dimonitoring kapan mereka masuk kelas online melalui insight, berapa lama mereka berada di kelas online, semua terekap. Tidak ada komplen dengan siswa dan ortunya.
Penugasan di Teams bagi saya masih menjadi terbaik sepanjang saya kenal LMS, selain kuis (ulangan), siswa dapat ditagih catatan pembelajaran melalui Classnote book. Bahkan siswa bisa berkolaborasi dengan guru menulis catatan-catatan yang bisa membentuk karakter mereka. Siapa bilang pembelajaran online tidak bisa membangun karakter siswa ?. Kreatiflah memanfaatkan platform.
Ujung-ujungnya setelah rapat, saya diminta untuk memberi pembekalan bagi guru di SMAN 1 Lhoksukon. Saya serasa dihukum karena sudah keliling sekolah orang tapi mengabaikan sekolah sendiri. Jadi mohon maaf gaess, saya tidak melatih kemana-mana tanggal 15 to 17 Juli karena sedang menjalani "hukuman".
Oleh: Khairuddin, S.Pd., M.Pd, Guru SMAN 1 Lhoksukon
Selain interface yang mudah dipahami oleh setiap user, Teams juga menyediakan video conference untuk interaksi per kelas, tanpa perlu tool video conference yang lain. Guru dapat membuat video pembelajaran melalui microsoft stream dan mengintegrasikannya ke Teams. Sehingga anak-anak yang sedang shift tidak sekolah bisa titip bahan belajarnya di Teams.
Anak-anak bisa dikontrol dan dimonitoring kapan mereka masuk kelas online melalui insight, berapa lama mereka berada di kelas online, semua terekap. Tidak ada komplen dengan siswa dan ortunya.
Penugasan di Teams bagi saya masih menjadi terbaik sepanjang saya kenal LMS, selain kuis (ulangan), siswa dapat ditagih catatan pembelajaran melalui Classnote book. Bahkan siswa bisa berkolaborasi dengan guru menulis catatan-catatan yang bisa membentuk karakter mereka. Siapa bilang pembelajaran online tidak bisa membangun karakter siswa ?. Kreatiflah memanfaatkan platform.
Ujung-ujungnya setelah rapat, saya diminta untuk memberi pembekalan bagi guru di SMAN 1 Lhoksukon. Saya serasa dihukum karena sudah keliling sekolah orang tapi mengabaikan sekolah sendiri. Jadi mohon maaf gaess, saya tidak melatih kemana-mana tanggal 15 to 17 Juli karena sedang menjalani "hukuman".
Oleh: Khairuddin, S.Pd., M.Pd, Guru SMAN 1 Lhoksukon
