Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Siswa Plagiasi Saat Ujian

Dua hari ini saya dihadapkan pada pertanyaan, "jika siswa kumpul tugas secara online, bagaimana mendeteksi plagiasinya?, semisal mereka copy paste dari sumber internet".

Siswa Plagiasi Saat Ujian
Sumber gambar: harakatuna.com

Sebagai guru yang mengajar di kampung, sungguh plagiasi tidak menjadi fokus sy dalam interaksi tugas siswa. Saya menghindari plagiasi secara pribadi saat menulis artikel karya ilmiah, memparaprase paragraf kadang secara manual kadang pakai aplikasi yang intinya bisa tidak menghindari plagiasi serta memberi catatan sumber.

Bagi siswa? Saya guru paling enjoy. Ujian bagi saya jangan sutress, buka aja buku jangan lihat kawan seblah, toh kehidupan kita juga penuh referensi. Jika catatanmu bagus maka ada lah gambaran jawaban. Gunakan alat bantu apapun semacam kalkulator atau aplikasi, itu juga kecakapan menurut saya.

Jika online ? kemungkinan kerjasama dengan kawan siapa yg bisa menjamin tidak dilakukan siswa ?.

Beberapa guru hingga pakai software yang menuntut anak-anak pakai camera saat ujian. Kasihan banget, macam nilai mereka saat ujian saja. Kalau anak-anak beralasan cameranya rusak, jaringan jelek kl pake camera, trus kerjaan mereka gak dinilai ? seberapa keberhasilan ujian seperti itu? malah guru bisa stress sendiri anak-anak ikut ujian.

Gitu pula anak-anak plagiasi, copy paste di internet. Gak kepikir sama saya sejauh itu. Jika pun iya, itu juga bagian memanfaatkan teknologi, ajarkan mereka me-paraprafe agar bisa mendaur kalimat sesuai pemahaman mereka. Kalau kita gak pernah ngajarin mereka paraprafe, rasanya kejam sekali menuduh mereka plagiator. Apalagi pake software segala memeriksa mereka plagiasi.

Cara lain, beri soal yg tidak menyebut definisi atau poin-poin absah. Kreatiflah, beri soal yang menuntut mereka menganalisis, mengevaluasi atau mengkreasi sesuatu, pasti mereka terhindar dari plagiasi. Karena begitulah hakikat belajar, bukan menuntut dari mereka agar tidak curang tapi kita secara cerdas membuat mereka terhindar dari plagiasi.

Oleh: Khairuddin, S.Pd., M.Pd, Guru SMAN 1 Lhoksukon, Ketua Harian PP JSDI, PP Ikatan Guru Indonesia