Alhamdulillah Risma Anggarkan Bansos 2022 Rp 74,08 Triliun, Buat Siapa Saja?
Diposting oleh Liputan6.com, Jakarta, pemerintah memutuskan untuk tetap memberikan bantuan sosial atau kesejahteraan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid19 pada 2022.
Demikian disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma. “Bansos untuk fakir miskin dan lemah akan terus berlanjut,” kata Risma dalam keterangannya, Jumat (24/9/2021).
Disangkal bahwa larangan 2022 tidak ada lagi. Bahkan Departemen Sosial telah menganggarkan Rp 74,08 triliun untuk belanja kesejahteraan, atau 94,67 persen dari anggaran 2022 sebesar Rp 78,25 triliun yang disetujui DPR.
Program bantuan sosial yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial terdiri dari bantuan sosial reguler dan bantuan sosial khusus. Bantuan sosial secara berkala dimaksudkan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.
Untuk diketahui bersama bahwa Bantuan sosial reguler terdiri dari kartu PKH dan BPNT/Sembako.
“Bantuan PKH dan BPNT tetap berfungsi, terlepas ada pandemi atau tidak bantuan ini tetap diberikan. Karena bertujuan untuk memerangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM di atas rata-rata”, jelas Risma.
Bantuan sosial khusus memiliki karakteristik yang berbeda. Bantuan sosial khusus yang ada yang dikelola oleh Kementerian Sosial adalah BST.
“Bantuan BST ini dirancang untuk bantuan dalam keadaab keadaan darurat, bukan untuk tujuan yang permanen permanen. BST diperkenalkan oleh pemerintah sehubungan dengan kebijakan PPKM seiring dengan tingginya angka penularan virus saat itu,” kata Risma.
 |
| Sumber: liputan6.com |
Disangkal bahwa larangan 2022 tidak ada lagi. Bahkan Departemen Sosial telah menganggarkan Rp 74,08 triliun untuk belanja kesejahteraan, atau 94,67 persen dari anggaran 2022 sebesar Rp 78,25 triliun yang disetujui DPR.
Program bantuan sosial yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial terdiri dari bantuan sosial reguler dan bantuan sosial khusus. Bantuan sosial secara berkala dimaksudkan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.
Untuk diketahui bersama bahwa Bantuan sosial reguler terdiri dari kartu PKH dan BPNT/Sembako.
“Bantuan PKH dan BPNT tetap berfungsi, terlepas ada pandemi atau tidak bantuan ini tetap diberikan. Karena bertujuan untuk memerangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM di atas rata-rata”, jelas Risma.
Bantuan sosial khusus memiliki karakteristik yang berbeda. Bantuan sosial khusus yang ada yang dikelola oleh Kementerian Sosial adalah BST.
“Bantuan BST ini dirancang untuk bantuan dalam keadaab keadaan darurat, bukan untuk tujuan yang permanen permanen. BST diperkenalkan oleh pemerintah sehubungan dengan kebijakan PPKM seiring dengan tingginya angka penularan virus saat itu,” kata Risma.
Sumber: liputan6.com
