Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Alhamdulillah, Risma Lanjutkan Bansos bagi Terdampak Pandemi Covid-19 di Tahun 2022

Bantuguru.id - Dalam laporan Liputan6.com, Menteri Sosial DKI Jakarta, Tri Rismaharini atau Risma, mengatakan pihaknya terus berupaya memberikan kesejahteraan kepada mereka yang terdampak melalui Pandemi Covid19 2022.

Risma Lanjutkan Bansos bagi Terdampak Pandemi Covid-19 di Tahun 2022
Sumber gambar: liputan6.com
Kementerian Sosial sendiri telah mengalokasikan sebesar 74,08 triliun rupiah untuk belanja bantuan sosial sebesar 78,25 triliun rupiah untuk tahun anggaran 2022 yang disetujui DPR.

Risma mengatakan, kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan terus berlanjut. Tahun depan, Kementerian Sosial menganggarkan Rp 74,08 triliun atau 94,67 persen untuk tunjangan sosial. Jadi tidak benar Kementerian Sosial menghentikan program bansos.

Program bansos untuk masuarakat yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial terdiri dari bantuan sosial reguler dan bantuan sosial khusus. Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan, maka Bansos secara di susun secara berkala. Manfaat kesejahteraan umum adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako.

Risma mengatakan PKH dan BPNT akan tetap berfungsi terlepas dari ada pandemi atau tidak. Karena sudah seharusnya memerangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM yang unggul.

Bantuan sosial khusus memiliki karakteristik yang berbeda. Bantuan sosial khusus yang ada yang dikelola oleh Kementerian Sosial adalah BST.

Risma menyatakan bahwa BST ini dirancang untuk keadaan darurat daripada penggunaan permanen. Pemerintah meluncurkan BST sehubungan dengan kebijakan PPKM seiring dengan tingginya angka penularan virus saat itu.

PPKM Berpengaruh

Pembatasan kegiatan berdampak pada penurunan kegiatan ekonomi dan pendapatan masyarakat.

Risma mengatakan pemerintah perlu memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak. Sejalan dengan penurunan penularan virus, pemerintah telah melonggarkan aktivitasnya, ekonomi bergerak, dan masyarakat bisa kembali produktif.

BST diluncurkan oleh pemerintah pada tahun 2020 untuk meringankan masyarakat yang terkena dampak pandemi. Pada 2021, pemerintah akan melanjutkan program BST selama empat bulan, mulai Januari hingga April 2021, karena dampak pandemi belum sepenuhnya mereda.

Kemudian, BST diperpanjang lagi selama dua bulan, yaitu Mei dan Juni 2021 dengan tarif Rp 300.000/bulan/Keluarga Penerima Manfaat (KPM). BST menargetkan 10 juta KPM dengan distribusi melalui PT Pos Indonesia.

Pada tahun 2022, Kementerian Sosial akan melanjutkan program bantuan sosial PKH reguler dengan anggaran Rp 28,7 miliar dengan target KPM 10 juta. Penyaluran dilakukan setiap 3 bulan dalam 4 tahap (Januari, April, Juli dan Oktober) melalui Banco HIMBARA (BNI, BRI, Mandiri dan BTN).

Kemudian BPNT/Kartu Sembako dengan anggaran Rp 45,12 miliar dengan target 18,8 juta KPM. Penyaluran dilakukan setiap bulan pada periode Januari – Desember 2021 melalui bank HIMBARA (BNI, BRI, Mandiri dan BTN) dan perwakilan yang ditunjuk. Besaran bantuan ditetapkan sebesar Rp 200.000/bulan/KPM.

Selain Kementerian Sosial, kotamadya juga menerima berbagai jenis dukungan dari kementerian lain dan pemerintah daerah. Dukungan berkelanjutan meliputi kartu prakerja, subsidi listrik, bantuan langsung kepada UMKM, dll.

Hal ini menunjukkan, menurut Risma, dukungan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak pandemi masih terus berlanjut, meski saluran BST hanya akan berjalan hingga Mei dan Juni 2021. menjadi fokus perhatian Kementerian Sosial.

"Kami akan terus membantu yang miskin dan yang lemah," kata Risma.

Sumber: liputan6.com